Senin, 04 Juli 2016

MUAK untuk Memuja dia



MUAK untuk Memuja dia

 Dan semuanya sirna dengan singkat..
Hanya sesaat
Dia bersinar tak merekat
Dia terbenam  abadi…

Kuakui tak bisa mengelak
Tertatih tatih hingga merangkak
Ku tahan sayatan ini membengkak
Siksa batin, siksa jasmani terbahak
Terbahak mengandung MUAK

Pola hidup trus tak tentu arah
JATI diri ku kemanakah kau terpapah  ?
Tersesatku dalam Labirin amarah
Terhimpitku dalam keterpurukan parah
Hingga diriku di matanya terlalu hina

Dengarkan puing-puing harapan pupus
Dengarkan sayup-sayup tetesan luka hati
Apakah kau MENDENGARKAN ???
Apakah kau MENGHAYATI ???

Kau tak mungkin tersedak saat bayanganku menghampirimu
Kau tak akan terbesit sedikutpun kenangan kita saat itu
Begitu memBATU dan melekang diriku dihidupmu
Aku bagaikan sebutir pasir dipantai
Terhempas ke suatu tempat hanya beberapa saat…

Aku butiran pasir putih yang mulai menghitam….
Butiran pasir putih…
Butiran pasir abu-abu
Butiran pasir hitam


(karya ini penulis dedikasikan untuk para pemuja HARAPAN TAK PASTI… Hey kawan!!! Bangkit dan buka matamu, berLARIlah seKENCANG-KENCANGnya, RAIHlah apa yang telah tertinggal di masa kini !!! kita gapai segala HARAPAN dimasa depan!!!)



pARTdomuanPoem
Jitra.Bengkulu
200211  15.03

Tidak ada komentar:

Posting Komentar