Senin, 04 Juli 2016

MUAK untuk Memuja dia [ Part Dua ]


Puisi palsu, Arah tak tentu
Memisahkan doktrinmu yang kaku
Bungkam mulutku…bungkam hatiku
Letupan ucapanmu yang baku
Menimpa benak dan relung jiwaku

MALAM
KELAM
PEKATKANLAH
HARMONI
PELANGI
HIDUPKU


Nyalakan api rasa benci
Ancaman berbisik gemericik
Aku bagai menghalangi masa depanmu

MALAM ESOK
KELAM ABADI
PEKATKAN SELALU
HARMONI HITAM
PELANGI LUNTURKAN
HIDUPKU




pARTdomuanPoem
Jitra.Bengkulu
250211     21.55

Tidak ada komentar:

Posting Komentar