MUAK untuk Memuja dia [ Part Dua ]
Puisi palsu, Arah tak tentu
Memisahkan doktrinmu yang kaku
Bungkam mulutku…bungkam hatiku
Letupan ucapanmu yang baku
Menimpa benak dan relung jiwaku
MALAM
KELAM
PEKATKANLAH
HARMONI
PELANGI
HIDUPKU
Nyalakan api rasa benci
Ancaman berbisik gemericik
Aku bagai menghalangi masa depanmu
MALAM ESOK
KELAM ABADI
PEKATKAN SELALU
HARMONI HITAM
PELANGI LUNTURKAN
HIDUPKU
pARTdomuanPoem
Jitra.Bengkulu
250211 21.55
Senin, 04 Juli 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar